Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT. Kita bersyukur hingga
hari ini diberi kekuatan dan kesempatan untuk menjalani hari-hari
Ramadhan dengan penuh amal kebaikan, Marhaban Ya Ramadhan.
Sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW nabi junjungan kita semua, yang mengisi Ramadhan dengan sepenuh amal yang berkah. Memberikan contoh kepada kita beragam amal yang disyariatkan dalam Ramadhan yang mulia. Semoga kita mampu meniru dan menjalankannya.
Sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW nabi junjungan kita semua, yang mengisi Ramadhan dengan sepenuh amal yang berkah. Memberikan contoh kepada kita beragam amal yang disyariatkan dalam Ramadhan yang mulia. Semoga kita mampu meniru dan menjalankannya.
Mungkin ada sebagian orang tua yang akan dengan mudah beralasan bahwa
syariat Islam tidak mewajibkan anak-anak untuk berpuasa, sehingga tidak
perlu tergesa-gesa menyuruh mereka berpuasa sebelum waktunya atau sampai
usia baligh.
Setiap orang tua yang mentadabburi dan memahami ayat ini tentulah segera
tergerak dan merasa bertanggung jawab untuk mengenalkan ibadah puasa
kepada anak-anaknya.
Kita juga mempunyai contoh teladan dari Rasulullah
yang mulia dalam masalah ini. Bukan hanya dalam masalah ibadah, bahkan
dalam masalah etika dan akhlak pun beliau telah mengajarkan kepada
anak-anak yang belia, tanpa memandang usia apalagi baligh tidaknya.
Lalu bagaimanakah cara kita untuk mengenalkan dan melatih anak-anak kita berpuasa Setidaknya ada lima hal yang perlu kita cermati dalam masalah ini. Semoga kita bisa menjalankannya dengan baik dan istiqomah.
Memberikan pemahaman ringan seputar Puasa dan Urgensinya
Sungguh anak kecil usia tujuh tahun bahkan kurang, pada saat ini telah
mampu dengan mudah untuk diajak dialog. Semakin ia mengetahui alasan dan
pentingnya berpuasa, maka akan semakin mudah melatihnya berpuasa.
Anak-anak kita pun akan menjalankannya dengan lebih ringan saat meyakini
apa yang dilakukannya berpahala.
Saya jadi ingat lirik lagu Bimbo seputar anak-anak dan puasa, tentu kita semua masih mengingatnya dengan baik setiap Ramadhan hadir. “ Ada anak bertanya pada bapaknya .. buat apa berlapar-lapar puasa ? “. Dijawab oleh sang ayah : “ lapar mengajarkan rendah diri selalu .. “. Demikian seterusnya, kita bisa membahasakan urgensi puasa dalam ungkapan yang menggugah anak-anak kita dalam berpuasa.
Memberikan Motivasi
Saya jadi ingat lirik lagu Bimbo seputar anak-anak dan puasa, tentu kita semua masih mengingatnya dengan baik setiap Ramadhan hadir. “ Ada anak bertanya pada bapaknya .. buat apa berlapar-lapar puasa ? “. Dijawab oleh sang ayah : “ lapar mengajarkan rendah diri selalu .. “. Demikian seterusnya, kita bisa membahasakan urgensi puasa dalam ungkapan yang menggugah anak-anak kita dalam berpuasa.
Memberikan Motivasi
Motivasi disini memang sangat unik jika terkait dengan anak-anak.
Kebiasaan yang berlaku disekitar kita adalah memberikan hadiah kepad
mereka yang bisa menuntaskan puasanya dengan sempurnya. Maka jumlah
hadiah disesuaikan dengan jumlah hari mereka berpuasa. Kebiasaan ini tidak sepenuhnya salah, namun motivasi disini tidak harus berupa barang dan materi yang itu-itu saja.
Mungkin saja kita bisa arahkan ke hadiah yang lebih baik dari itu semua, misalnya diberikan uang untuk bersedekah, uang untuk membeli buku, uang untuk infaq palestina. Jadi pada satu sisi kita memotivasi, sisi yang lain juga mengarahkan kemana sebaiknya hadiah tersebut digunakan. Ini hanya sekedar contoh ringan, saya yakin bapak dan ibu sekalian lebih tahu hadiah yang terbaik buat anak-anaknya.
Persiapan Puasa yang Matang
Anak-anak kita dalam masa pertumbuhan yang sangat sensitif, mereka
membutuhkan asupan gizi yang cukup. Jangan jadikan puasa sebagai hal
yang membuat mereka kekurangan gizi dan menjadi lemah.
Karenanya para orangtua hendaknya berlaku serius dalam mempersiapkan
hidangan sahur bagi putra-putrinya.Pastikan bahwa mereka akan mampu
menjalaninya dengan baik,karena kita telah menghidangkan modal yang
cukup saat sahur dan berbuka.
Membuat Kesibukan yang Menyenangkan
Membuat Kesibukan yang Menyenangkan
Berpuasa seharian bagi sebagian besar anak kecil adalah sesuatu yang
berat dan sangat menyiksa diri. Kita tidak bisa membiarkan mereka larut
dalam kondisi sedemikian. Karenanya perlu dilakukan langkah dan upaya
untuk menyibukkan mereka agar lalai dari rasa lapar dan dahaga.
Inspirasi semacam ini bisa kita dapatkan dari bagaimana cara sahabat
mendidik anakanaknya untuk berpuasa.
Sebuah riwayat shohih dari Rubayyi binti Muawidz, ia berkata:” Di pagi Asyura’ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusan ke kampung-kampung Anshar :” Siapa yang pagi ini dalam keadaan puasa maka sempurnakanlah puasanya, dan barangsiapa yang pagi ini dalam keadaan tidak berpuasa, maka berpuasalah pada sisa hari ini. Dan kamipun melakukan puasa Asyura’.
Sebagaimana kami menyuruh puasa anak-anak kecil kami, dan kami beserta putra-putra kami berangkat ke masjid dengan menjadikan mainan dari kapas buat mereka, jika ada salah seorang dari mereka menangis minta makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai masuk waktu berbuka” (HR Bukhari dan Muslim)
Melatih Secara Bertahap
Yang terakhir tentu saja kita harus meyakini pentingnya: Bertahap dalam
Latihan berpuasa. Rasulullah SAW telah memberikan panduannya saat
memerintahkan kita untuk mengajarkan anak kita melakukan ibadah sholat .
Beliau bersabda dari lisannya yang mulia :
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ
“Perintahkanlah anak-anakmu untuk sholat saat usia tujuh tahun, dan
pukullah mereka (jika tidak mengerjakannya) saat usia sepuluh tahun “ (HR Abu Daud)
Maka hendaknya latihan puasa dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kemampuan, dari tahun ke tahun ditargetkan ada peningkatan. Karenanya
memulai sejak usia dini merupakan salah satu langkah sukses menuju
tahapan-tahapan selanjutnya. (Dirangkum dari berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment